Minggu, 10 Februari 2013

PROSA

UNSUR INTRINSIK PROSA



Unsur intrinsik adalah unsur (hal-hal) yang bisa dikaji dari dalam sebuah prosa, baik secara tersurat, maupun tersirat. Unsur tersebut terdiri dari (1) tema, (2) alur (plot), (3) latar (setting), (4) penokohan, (5) pesan moral (amanat) dan nilai moral, (6) sudut pandang, dan (7) gaya bahasa.

Berikut penjelasannya.

1. Tema

Sebuah cerita pastilah memiliki inti cerita. Inti cerita itulah yang menjadi tema cerita.

2. Alur (plot)

Alur adalah jalan cerita.

Jenis alur:

a. Alur maju

Alur maju yaitu jalan cerita yang disampaikan secara berurut, mulai dari sebab menuju akibat.

b. Alur mundur

Alur maju yaitu jalan cerita yang disampaikan tidak secara berurut. Bagian pertama yang disampaikan berupa akibat, selanjutnya berupa sebab.

c. Alur campuran (maju dan mundur)

Alur maju yaitu jalan cerita yang disampaikan tidak secara tidak beraturan. Bagian pertama bisa berupa sebab, kemudian akibat, kembali sebab, dilanjutkan akibat dan seterusnya.

Tahapan alur:

a. Pengenalan

b. Konflik

(1) Sebab konflik

(2) Klimaks

(3) Akibat konflik

c. Peleraian atau penyelesaian

Jenis konflik:

a. Konflik fisik

b. Konflik batin

c. Konflik ide atau pikiran

3. Latar (setting)

Latar adalah sesuatu yang melatarbelakangi cerita, yang terdiri dari

a. tempat terjadinya cerita,

b. waktu terjadinya cerita, dan

c. suasana yang tergambar dari cerita.

4. Penokohan

Penokohan adalah berbagai hal yang berhubungan dengan tokoh dalam sebuah cerita.

Hal-hal tersebut terdiri dari empat hal berikut.

a. Nama-nama tokoh

Nama semua tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita.

b. Watak-watak tokoh

Semua watak yang dimiliki semua tokoh dalam sebuah cerita. Dengan demikian, satu tokoh bisa saja memiliki lebih dari satu watak.

c. Teknik penokohan

Dalam mengidentifikasi watak tokoh, pastilah memerlukan teknik atau cara.

Berikut penjelasan mengenai teknik-teknik tersebut.

(1) Penjelasan langsung dari penulis prosa

(2) Ucapan tokoh tersebut

(3) Tindakan tokoh tersebut

(4) Ucapan tokoh lain

d. Jenis-jenis tokoh

(1) Jenis tokoh berdasarkan peranan tokoh dalam cerita

(a) Tokoh protagonis

Tokoh yang mendukung (baik) dalam cerita.

(b) Tokoh antagonis

Tokoh yang menentang (tidak baik) dalam cerita.

(c) Tokoh tritagonis

Tokoh penengah antara tokoh protagonis dengan antagonis.

(2) Jenis tokoh berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita

(a) Tokoh utama

Tokoh yang banyak terlibat dalam konflik.

(b) Tokoh pembantu

Tokoh pelengkap dalam sebuah cerita.

(3) Jenis tokoh berdasarkan kemajemukan karakter

(a) Tokoh statis

Tokoh yang dari awal sampai akhir cerita memiliki karakter yang tidak berubah.

(b) Tokoh berkembang

Tokoh yang karena konflik tertentu, mengalami perubahan watak.

(4) Jenis tokoh berdasarkan relevansi karakter tokoh dalam kehidupan nyata

(a) Tokoh tipikal

Tokoh yang memiliki karakter kuat dan khas, yang biasanya ada dalam kehidupan nyata.

(b) Tokoh netral

Tokoh yang memiliki karakter lemah karena memiliki karakter yang bersifat imajinatif sehingga keberadaannya hanya untuk melengkapi cerita.

5. Pesan moral (amanat) dan nilai moral

a. Pesan moral (amanat)

Sesuatu yang menjadi pesan yang ingin disampaikan supaya dilakukan oleh pembaca.

b. Nilai moral

Suatu pelajaran hidup yang terkandung dalam cerita.

6. Sudut pandang

Sudut pandang yaitu cara (sudut pandang) penulis dalam menyampaikan cerita.

Dalam menyampaikan cerita, penulis bisa melibatkan dirinya dalam cerita buatannya dengan memosisikan dirinya sebagai salah satu tokoh, bisa juga tidak melibatkan dirinya dalam cerita buatannya dengan tidak menjadi tokoh.

Jenis sudut pandang.

a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama

Penulis melibatkan dirinya dalam cerita buatannya dengan memosisikan dirinya sebagai tokoh utama.

b. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan

Penulis melibatkan dirinya dalam cerita buatannya dengan memosisikan dirinya sebagai tokoh sampingan atau pembantu.

c. Sudut pandang orang ketiga

Penulis tidak melibatkan dirinya dalam cerita buatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar