Minggu, 10 Februari 2013

DRAMA


DRAMA


Drama yaitu cerita yang tokoh dalam cerita tersebut diperankan oleh pemain, baik sebatas suara, maupun perpaduan antara suara dan gerak. Dilihat dari komposisinya yang mengandung unsur bahasa, drama termasuk jenis karya sastra, yaitu karya seni yang bermediakan (menggunakan) bahasa. Namun seiring perkembangannya, drama pun terbagi menjadi bebrapa jenis, yaitu sebagai berikut.



1. Sandiwara

Sandiwara merupakan jenis drama pada umumnya yang menggunakan percakapan (dialog), baik yang hanya dinikmati dari suaranya, maupun yang dipentaskan langsung di panggung. Drama jenis sandiwara inilah yang masih tergolong karya sastra karena masih memiliki unsur bahasa di dalamnya.

Walaupun drama jenis ini memiliki nama khusus, yaitu sandiwara, namun pada kenyataannya, kebanyakan orang menyebutnya dengan “drama” saja.

Untuk drama yang dipentaskan langsung di panggung, biasanya disebut juga dengan drama teater atau teater saja. Kata teater tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris, yaitu theater yang bermakna tempat pertunjukan atau panggung. Sehingga, drama teater sebenarnya memiliki arti drama panggung atau drama yang dipentaskan di panggung.

Dilihat dari nuansa konflik ceritanya, drama (sandiwara) dibedakan menjadi tiga.

    * Drama (sandiwara) tragedi, yaitu drama yang berisikan konflik yang menegangkan, menyedihkan, mengaharukan dan sejenisnya.

    * Drama (sandiwara) komedi, yaitu drama yang berisikan konflik yang bersifat lucu sehingga biasanya bisa membuat tertawa penonton.

    * Drama (sandiwara) tragedi komedi, yaitu drama yang berisikan konflik campuran antara tragedi dan komedi.


Sedangkan dilihat dari realitas isi cerita, drama dibedakan menjadi tiga pula.

    * Drama realis, yaitu drama yang isi ceritanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis.

    * Drama surealis, yaitu drama yang isi ceritanya tidak realis, yang biasanya berupa cerita alam gaib, dunia mimpi dan sebagainya.

    * Drama campuran, yaitu drama yang isi ceritanya memadukan antara hal yang realis dengan surealis.




2. Pantomim

Pantomim yaitu drama yang hanya menggunakan gerak, tanpa ucapan atau percakapan. Untuk menunjang kejelasan penggambaran gerak, pemain pantomim bisa menggunakan perlengkapan tertentu yang disesuaikan dengan isi ceritanya.

Gerakan-gerakan pantomim merupakan gerakan realis atau nyata. Artinya, gerakan-gerakan tersebut memiliki makna yang sesuai dengan yang diperagakan. Misalnya makan yang diperagakan dengan gerakan tangan yang memegang sendok (baik sendok nyata maupun hanya berpura-pura seolah-olah memegang sendok) kemudian memasukannya ke dalam mulut, diikuti gerakan mulut yang seolah-olah mengunyah dan seterusnya.



3. Teaterikal

Drama teaterikal yaitu drama yang menyampaikan isi ceritanya dengan simbol, baik dengan simbol gerak, ucapan-ucapan monolog (berbicara satu arah), atau pun perpaduan keduanya. Drama jenis ini biasanya ditampilkan untuk menyindir atau mengkritik pihak tertentu, yang biasanya diperagakan oleh para pengunjuk rasa. Misalnya, untuk menggambarkan penderitaan, pemain teaterikal menggunakan baju compang-camping , kemudian mengais-ngais sesuatu untuk dimakan. Contoh lain, untuk menggambarkan ketidakberdayaan, pemain teaterikal diikat atau dipasung dan sebagainya.

Dilihat dari jumlah pemainnya, ketiga jenis drama tersebut pun memiliki istilah khusus, yaitu drama monoplay dan drama kolosal. Seperti namanya, drama monoplay yaitu drama yang dimainkan oleh hanya satu orang. Sementara drama kolosal yaitu drama yang dimainkan dengan jumlah pemain yang banyak. Ukuran banyak dalam hal ini memang tidak memiliki angka pasti. Namun paling tidak, tidak seperti drama pada umumnya. Misalnya untuk menggambarkan peperangan, drama kolosal menampilkan jumlah pasukan perang seperti pada perang sesungguhnya, yaitu berkisar di atas lima piluh orang dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar