DRAMA
Drama yaitu cerita yang tokoh dalam cerita tersebut
diperankan oleh pemain, baik sebatas suara, maupun perpaduan antara suara dan
gerak. Dilihat dari komposisinya yang mengandung unsur bahasa, drama termasuk
jenis karya sastra, yaitu karya seni yang bermediakan (menggunakan) bahasa.
Namun seiring perkembangannya, drama pun terbagi menjadi bebrapa jenis, yaitu
sebagai berikut.
1. Sandiwara
Sandiwara merupakan jenis drama pada umumnya yang
menggunakan percakapan (dialog), baik yang hanya dinikmati dari suaranya,
maupun yang dipentaskan langsung di panggung. Drama jenis sandiwara inilah yang
masih tergolong karya sastra karena masih memiliki unsur bahasa di dalamnya.
Walaupun drama jenis ini memiliki nama khusus, yaitu
sandiwara, namun pada kenyataannya, kebanyakan orang menyebutnya dengan “drama”
saja.
Untuk drama yang dipentaskan langsung di panggung,
biasanya disebut juga dengan drama teater atau teater saja. Kata teater
tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris, yaitu theater yang bermakna
tempat pertunjukan atau panggung. Sehingga, drama teater sebenarnya memiliki
arti drama panggung atau drama yang dipentaskan di panggung.
Dilihat dari nuansa konflik ceritanya, drama (sandiwara)
dibedakan menjadi tiga.
* Drama
(sandiwara) tragedi, yaitu drama yang berisikan konflik yang menegangkan,
menyedihkan, mengaharukan dan sejenisnya.
* Drama
(sandiwara) komedi, yaitu drama yang berisikan konflik yang bersifat lucu
sehingga biasanya bisa membuat tertawa penonton.
* Drama
(sandiwara) tragedi komedi, yaitu drama yang berisikan konflik campuran antara
tragedi dan komedi.
Sedangkan dilihat dari realitas isi cerita, drama
dibedakan menjadi tiga pula.
* Drama realis,
yaitu drama yang isi ceritanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari sehingga
bersifat realistis.
* Drama
surealis, yaitu drama yang isi ceritanya tidak realis, yang biasanya berupa
cerita alam gaib, dunia mimpi dan sebagainya.
* Drama
campuran, yaitu drama yang isi ceritanya memadukan antara hal yang realis dengan
surealis.
2. Pantomim
Pantomim yaitu drama yang hanya menggunakan gerak, tanpa
ucapan atau percakapan. Untuk menunjang kejelasan penggambaran gerak, pemain
pantomim bisa menggunakan perlengkapan tertentu yang disesuaikan dengan isi
ceritanya.
Gerakan-gerakan pantomim merupakan gerakan realis atau
nyata. Artinya, gerakan-gerakan tersebut memiliki makna yang sesuai dengan yang
diperagakan. Misalnya makan yang diperagakan dengan gerakan tangan yang
memegang sendok (baik sendok nyata maupun hanya berpura-pura seolah-olah
memegang sendok) kemudian memasukannya ke dalam mulut, diikuti gerakan mulut
yang seolah-olah mengunyah dan seterusnya.
3. Teaterikal
Drama teaterikal yaitu drama yang menyampaikan isi
ceritanya dengan simbol, baik dengan simbol gerak, ucapan-ucapan monolog
(berbicara satu arah), atau pun perpaduan keduanya. Drama jenis ini biasanya
ditampilkan untuk menyindir atau mengkritik pihak tertentu, yang biasanya
diperagakan oleh para pengunjuk rasa. Misalnya, untuk menggambarkan penderitaan,
pemain teaterikal menggunakan baju compang-camping , kemudian mengais-ngais
sesuatu untuk dimakan. Contoh lain, untuk menggambarkan ketidakberdayaan,
pemain teaterikal diikat atau dipasung dan sebagainya.
Dilihat dari jumlah pemainnya, ketiga jenis drama
tersebut pun memiliki istilah khusus, yaitu drama monoplay dan drama kolosal.
Seperti namanya, drama monoplay yaitu drama yang dimainkan oleh hanya satu
orang. Sementara drama kolosal yaitu drama yang dimainkan dengan jumlah pemain
yang banyak. Ukuran banyak dalam hal ini memang tidak memiliki angka pasti.
Namun paling tidak, tidak seperti drama pada umumnya. Misalnya untuk
menggambarkan peperangan, drama kolosal menampilkan jumlah pasukan perang
seperti pada perang sesungguhnya, yaitu berkisar di atas lima piluh orang dan
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar